Artikel
TRADISI PUNGGAHAN YANG ADA DI SETIAP MENJELANG RAMADHAN DI DESA SANGGI
sanggi.id - Tradisi Punggahan di lakukan menjelang memasuki Bulan Suci Ramadhan, Punggahan itu sendiri berasal dari kata Munggah (bahasa Jawa) yang berarti naik. Maksudnya bahwa, masuknya bulan Ramadhan perlu disambut dengan iman yang harus lebih ditingkatkan lagi. Punggahan ini bertujuan untuk mengingatkan para umat muslim bahwa Ramadhan akan segera tiba, dan juga untuk mengirim doa pada orang-orang yang telah meninggal dunia.
"Ini tradisi apa ajaran? Jika ditelaah dengan mendalam, ajakan para kiai dalam tradisi ini ternyata merupakan ajaran mulia Rasulullah SAW. Punggahan merupakan ungkapan kebahagiaan akan datangnya bulan Ramadhan sekaligus mengajarkan kepada masyarakat untuk bershadaqah.
Dalilnya apa? Barang siapa senang dengan datangnya bulan Ramadhan maka diharamkan jasadnya oleh Allah dari api neraka," Jelasnya.
Pungahan ini biasanya dilakukan dirumah dengan mengundang tetangga sekitar dan kyai untuk memimpin pembacaan tahlil dan doa, atau bisa juga diadakan di masjid atau mushola-mushola yang ada.
Di Desa Sanggi juga melakukan Punggahan yang di laksanakan di Masjid Nurul Imam Dusun 5 Karang Indah, di mulai setelah ba'da Sholat Magrib di lanjutkan dengan do'a do'a sampai waktu Sholat Isya dan juga dengan melaksanakan sholat Taraweh Setelah melaksanakan Sholat Isya lalu di lanjutkan dengan melakukan Tadarus bersama, pada kesempatan ini di pimpin oleh Imam Ustazh Makrus.
Walau Punggahan ini termasuk Tradisi akan tetapi harapan tidak menyimpang dari ajaran Nabi Kita Rasullalah Muhammad SAW.
Semoga kita selalu di berikan kesehatan dan kekuatan Iman untuk melaksanakan apa yang di perintahkan oleh ALLAH dan Rosul Nya dan harapan agar pandemi ini cepat berlalu.