Artikel
Antisipasi Penyebaran DBD Pemdes Sanggi Lakukan Fogging
Sanggi - Kasus DBD dan Malaria akhir-akhir ini semakin meningkat, dapat dilihat dari laporan masyarakat soal kejadian warga terjangkit malaria dan DBD. Terakhir kasus DBD terjadi di Dusun Kampung Baru Desa Sanggi. Laporan tersebut disampaikan melalui Ketua RT setempat kemudian disampaikan oleh Kepala Dusun ke Desa kemudian Pihak Desa berkoordinasi dengan pihak PUSKESMAS untuk melakukan Fogging terkait tindak lanjut sebagai upaya antisipasi penyebaran DBD dan malaria semakin meluas. Sebagaimana diketahui Fogging nyamuk adalah sebuah metode pengasapan yang dilakukan untuk membasmi nyamuk. Selain untuk membasmi keberadaan nyamuk itu sendiri juga dapat membasmi bibit-bibit penularan penyakit Demam Berdarah.
Sebagai informasi Demam Berdarah (DBD) dan Malaria merupakan suatu penyakit yang sama sama disebabkan oleh gigitan nyamuk, namun kedua jenis berbeda baik secara arakteristik, tempat hidup dan cara penularannya. Malaria ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina, sedangkan DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Nyamuk Aedes Aegypti biasanya berkembang di air bersih, sedangkan nyamuk Anopheles yang lebih suka menempati air kotor. Nyamuk penyebab DBD membawa virus dengue yang ditularkan melalui gigitannya, sementara nyamuk Anopheles membawa parasit yang masuk ke peredaran berdarah menuju sel-sel hati dan kemudian menyerang sistem tubuh. Ada 3 (tiga) cara penularan DBD, Pertama dari nyamuk ke manusia, Kedua dari Ibu hamil ke Bayinya, Ketiga dari Manusia ke Nyamuk.
Jika dilihat dari tempat hidup dan juga cara penularannya sebetulnya kasus Demam Berdarah sebetulnya bisa dicegah dengan melakukan PSN 3M Plus sebagaimana dikutip dari informasi Kementrerian Kesehatan Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus (kemkes.go.id) yaitu :
- Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
- Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
- Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
- Gotong Royong membersihkan lingkungan
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menanam tanaman pengusir nyamuk